BLOG-NEWS DEKAINDO

Peringatan Hari Kakao Indonesia (HKI) 2023, Bali 14-16 September 2023.

Share:

Hari kakao Indonesia tahun 2023 atau Hari Kakao Indonesia yang ke 11 diselenggarakan di Bali dengan tema ”Membangun Nilai Tambah Kakao Indonesia Melalui keunggulan Spesifik Kakao dan Cokelat Origin Indonesia”.


Kegiatan Hari Kakao Indonesa tahun 2023

Peringatan HKI tahun 2023 diselenggarakan oleh Dewan Kakao Indonesia bekerjasama dengan Komenko Bidang Perekonomian dan Kementerian Perindustrian,dan dilaksanakan dalam dua kegiatan yaitu :

  • Tanggal 14 September 2023, Cocoa Dinner HKI 2023 di Summer Garden, The Westin Hotel Nusa Dua Bali.
  • Tanggal 16 September, Temu Lapang Kakao di Kebun Kakao Kelompok Tani Merta Abadi di Desa Eka Sari Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana.

  1. Peringatan HKI tahun 2023, Tanggal 14 September 2023 di The Summer Garden, The Westin Hotel Nusa Dua Bali

Pada acara ini telah memberikan sambutan yaitu : 

  1. Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia, Dr. Soetanto Abdoellah.
  2. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Ir. Putu Juli Ardika, MA
  3. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Komenko Bidang Perekonomian Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, MT
  4. Executive Director ICCO, Michael Arrion.

Dalam sambutannya Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis menekankan antara lain :

  • Dari segi kwalitas kakao Indonesia tidak kalah dengan kakao dunia jika dilakukan fermentasi dengan baik sehingga menghasilkan citarasa setara dengan kakao dari Ghana.
  • Produksi dan produktivitas kakao kita makin menurun sedangkan kebutuhan dalam negeri maupun global terus meningkat, sehingga perlu peran dari semua stakeholder untuk bersama-sama dalam pengembangan dan perbaikan budidaya kakao dari sisi hulu sehingga dihasilkan kakao yang berkualitas dan berdaya saing secara berkelanjutan.
  • Mengajak semua pihak dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta/industri dan NGO serta masyarakat dunia untuk saling berkolaborasi dan bersinergi saling mendukung untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kwalitas untuk kemajuan kakao Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Agro Dalam sambutannya menyampaikan antara lain :

 

  • Indonesia memiliki 11 industri pengolahan kakao intermediate dengan kapasitas 739.250 ton/tahun, 900 industry pengolahan cokelat  dengan kapasitas 462.126 ton/tahun dan 31 cokelat artisan dengan kapasitas 1.242 ton/tahun. Saat ini utilisasi industri pengolahan kakao mencapai 61%.
  • Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian akan terus mendorong hilirisasi pengolahan cokelat artisan. Program pengembangan cokelat artisan beans to bar, akan dimulai dengan pembentukan asosiasi, yang akan dilanjutkan dengan berbagai program kerja antara lain : Peningkatan kompetisi SDM bagi Chocolate maker, kampanye peningkatan konsumsi cokelat di dalam negeri,kampanye cokelat untuk kesehatan serta lifestyle, promosi/pameran nasional maupun internasional, program fasilitasi retrukturisasi mesin dan peralatan dalam rangka peningkatan teknologi dan dukungan terhadap program sustainability dan traceability pada rantai pasok.

Pengumuman Pemenang Kompetisi Cokelat Beans to Bar Indonesia.

Kompetisi Cokelat Beans to Bar ini merupakan kompetisi produk cokelat khas Indonesia yang menggunakan biji kakao yang ditanam dari seluruh penjuru nusantara. Biji kakao yang digunakan dalam cokelat Beans to Bar/cokelat artisan ini merupakan biji kakao Indonesia yang berkwalitas premium (difermentasi dan mempunyai cita rasa dan aroma yang tinggi).

Kompetisi cokelat Beans to Bar/cokelat Artisan diikuti oleh 16 peserta dari industri kecil/UMKM dan sebagai pemenang pada Kompetisi Cokelat Beans to Bar adalah Raphio Chocolate (CV. Raphio Berkah Semesta).

Pedanda tanganan Nota Kesepahaman antara Koperasi Kerta Semaya Samaniya dan PT. Raphio Berkah Semesta

Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan mutu biji kakao di beberapa lokasi (lokus) di Indonesia dengan melakukan perawatan kebun kakao dan proses pasca panen yang baik sehingga menghasilkan biji kakao fermentasi berkwalitas tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan petani, penerimaan daerah dan nasional.

Ruang lingkup kesepahaman meliputi antra lain : pembinaan produksi dan pasca panen ; penyediaan alat ukur refractometer ; penyediaan kotak fermentasi dan solar drayers ; penyediaan alat uji kadar air ; pengujian biji kakao di lab ; pembelian biji kakao fermentasi, pembebasan bea cukai.


Launching Asosiasi Cokelat Artisan/Cokelat Beans to Bar.

Pada kesempatan ini para pelaku cokelat Artisan/Beans to Bar mendeklarasikan terbentuknya Asosiasi Cokelat Artisan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja Cokelat Artisan baik dari kwalitas dan kwantitas, meningkatkan pasar baik nasional maupun internasional dan meningkatkan daya saing.

  1. Temu Lapang Kakao, tanggal 16 September 2023 di Kabupaten Jembrana.

Temu lapang di Kabupaten Jembrana diselenggarakan di kebun kakao kelompok tani Merta Abadi, desa Eka Sari Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

Hadir pada temu lapang kakao ini adalah :

  • Bupati Jembrana, I NengahTamba, SH.
  • Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, MT.
  • Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia, Dr. soetanto Abdoellah

 

  • Direktur Jenderal Perkebunan yang diwakili oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Semusim, . Muhammad Rizal Ismail, SP, M.Si
  • Kepala Badan Karantina Pertanian yang diwakili Koordinator Kelompok Keamanan Hayati Nabati, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Ir. Ihsan Nugroho, M. Sc.
  1. Temu lapang kakao diawali dengan kunjungan kebun, pada kunjungan kebun  tersebut dilakukan penanaman bibit kakao secara simbolis, panen buah kakao dan dilanjutkan dengan meninjau unit pengeringan biji kakao dan unit fermentasi.

Pada acara ini telah memberikan sambutan yaitu :

Bupati Jembrana, Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia, Direktur Jenderal Perkebunan yang diwakili oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Semusim, Kepala Badan Karantina Pertanian yang diwakili Koordinator Kelompok Keamanan Hayati Nabati, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Komenko Bidang Perekonomian.

 

Sambutan yang disampaikan dalam peringatan HKI 2023 di Kabupaten Jembrana, pada intinya adalah ;

  • Salah satu komoditas unggulan Kabupaten Jembrana adalah kakao yang sudah mampu merambah pangsa pasar International dengan brand/karakteristik “Aromatik Spesifik Organik
  • Jembrana adalah kota kakao
  • Dari Jembrana mari kita tingkatkan kejayaan kembali kakao Indonesia.
  • Dari kakao Jembrana untuk Dunia

  • Jembrana sepakat dengan Provinsi dan Pusat bahwa Desa Ekasari kedepan akan dikembangkan menjadi kawasan komoditas unggulan kakao berbasis korporasi petani.
  • Bagaimana memecahkan masalah-masalah antara lain aturan eksport, keamanan pangan dan keamanan hayati.
  • Potensi eksport kakao di Jembrana cukup besar baik kwalitas maupun kwantitas.
  • Pemda Jembrana akan mendorong dan berupaya untuk meningkatkan kwalitas biji kakao.
  • Untuk menghadapi masalah dan kendala dalam eksport kakao perlu meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.
  • Jembrana sebagai kota kakao harus terwujud sampai dengan industrinya.
  • Jembrana dapat menjadi percontohan kota yang berkelanjutan pertaniannya sebagai sumber ekonomi, sumber daya alam yang ada harus dijaga kelestariannya.

Penyerahan Bantuan Bibit Kakao  

Penyerahan Bantuan bibit kakao diberikan kepada :

Kelompok Tani Merta Abadi, Kabupaten Jembrana.
Kelompok Tani Amerta Urip, Kabupaten Jembrana.
Champion Petani Kakao, Kabupaten Luwu.

Penanda tanganan Prasasti Peringatan Hari Kakao Indonesia 2023.

Penanda tanganan Prasasti Peringatan Hari Kakao Indonesia 2023 dilakukan oleh Direktur Eksekutif ICCO (secara online), Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia dan Bupati Jembrana.

  1. Studi Banding petani kakao Kabupaten Luwu ke Kabupaten Jembrana.

Dalam rangka peringatan Hari Kakao Indonesia 2023 dan sebagai salah satu upaya peningkatan pengelolaan komoditas kakao, maka Proyek FOLUR melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengadakan kegiatan studi banding ke kebun kakao Koperasi Kerta Semaya Samaniya bersama dengan penyuluh dan petani kakao dari Kabupaten Luwu provinsi Sulawesi Selatan.