PERINGATAN HARI KAKAO INDONESIA 2025 (TANGGAL 23 OKTOBER 2025)
Hari Kakao Indonesia tahun 2025 merupakan Hari Kakao Indonesia yang ke 13 diselenggarakan bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Hotel Pullman Jakarta, pada tanggal 23 Oktober 2025 dengan tema “Penguatan Sektor Hulu Untuk Memperkokoh Hilirisasi Kakao Indonesia“.
Tujuan dari Tema HKI tahun 2025 adalah :
- Mempercepat peningkatan produksi Kakao untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing kakao dan cokelat untuk menghadapi pasar global.
- Mengembalikan kejayaan kakao Indonesia menjadi produsen kakao dunia yang berkelanjutan.
- Memperkuat dukungan pemerintah terhadap sektor kakao yang berkelanjutan dari mulai hulu sampai hilir.
Acara peringatan HKI diisi dengan:
- Keynote speech Menteri Koordinator Bidang Pangan yang diwakilkan oleh Deputi Bidang Koordinator Usaha pangan dan Pertanian.
Pada sambutannya antara lain disampaikan :
- Harga biji kakao yang sejak tahunn2023 meningkat hingga mencapai US$ 11.000/ton dan saat ini berada pada kisaran US$ 7.000 – 8.000/ton. Namun Peningkatan harga kakao ini tidak dikuti dengan peningkatan produksi di Indonesia.
- Indonesia saat ini merupakan produsen kakao dunia yang menduduki peringkat ke 7 (tujuh) terbesar dunia. Dalam rangka mengembalikan kejayaan kakao Indonesia, saat ini menghadapi tantangan antara lain : perubahan iklim , serangan hama dan penyakit, usia tanaman yang sudah tua, keterbatasan irigasi/air, pupuk dan bibit unggul yang masih terbatas.
- Agar kejayaan kakao berkibar kembali, maka Menko Bidang Pangan akan support semaksimal mungkin, kebijakan apa saja yang akan dibutuhkan untuk meningkatkan produksi kakao tersebut.
- Menjaga harga biji kakao di tingkat petani pada harga yang wajar menguntungkan, maka semangat petani untuk menanam dan merawat kakaonya akan semakin besar.
- Penyerahan penghargaan kepada 9 pemenang seleksi nasional dan 2 pemenang dari 50 pemenang seleksi internasional pada Cocoa ofExcellence 2025.
9 Pemenang seleksi nasional Cocoa of Excellence 2025 adalah :
- Minang Kakao
Biji Kakao Padang Sago
- Lile Chocolate
Biji kakao Lile Chocolate Padang
- Mason Chocolate Bali
Biji kakao Mason Edel Bali
- Rosso Bianco (Pipiltin Cocoa)
Biji kakao Jembrana (KSS) Bali
- Khatulistiwa Agro Sentosa Serasi
Biji kakao PT. KASS EdelBirang Estate
- Yayasan Titian Lestari
Bijikakao Kampung Laham – Mahakam
Hulu Kalimantan Timur
- Kudeungoe Sugata
Biji kakao Aceh Tenggara
- Theodore Chocolate
Biji kakao Makasar
- Sumber Daya Wahana
Biji kakao Pulau Seram Utara Maluku Tengah
Dua Pemenang dari 50 pemwenang seleksi Inter national Cocoa of Excellence :
- Minang Kakao
Biji kakao Padang Sago
- Kudeungoe Sogo
Biji kakao Aceh Tenggara.
- Talkshow kakao dan Cokelat Nasional
Sebagai nara Sumber adalah:
- Asisten Deputi PDS Produk Perkebunan dan Hortikultura, Komenko Bidang Pangan , dengan topik “ Kebijakan kakao Nasional”
- Direktur Jenderal Perkebunan yang diwakili oleh Koordinator Tanaman Penyegar , dengan topik “Program Pengembangan Kakao Nasional“
- Direktur Jenderal Industri Agro yang diwakili oleh Ketua Tani Kerja kakao, dengan topik “Penyiapan bahan baku Untuk Industri kakao Nasional”
- Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Yang membidangi Perkebunan Propinsi Jawa Barat, dengan topik “Mengembalikan Kejayaan Kakao di Jawa Barat”.
- Bupati Kolaka Utara, dengan topik “Pemberdayaan Masyarakat Kolaka Utara Berbasis Pengembangan Perkebunan Kakao Rakyat”
- Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia dengan topik “Mendorong Petani Untuk Menghasilkan Fermentasi Biji Kakao yang Terbaik”’
Dan sebagai moderator Talkshow adalah Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
- Sambutan Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia
Dalam sambutannya Ketua Umum Dekaindo menyampaikan antara lain :
- Peringatan Hari kakao Indonesia 2025 ini dilakukan guna restrospeksi dan evaluasi terhadap kondisi perkakaoan Indonesia, serta menyusun rencana kedepan agar lebih baik lagi.
- Pemerintah dengan dana ABT tahun 2025 – 2027 akan melakukan pengembangan kawasan kakao seluas 248.500 Ha (dengan dana Rp 700,47 M) dan produksi benih kakao seluas 369.234 Ha. dan PTPN sampai tahun 2030 akan mengembangkan kebun inti kakao seluas 5.250 Ha dan plasma seluas 10.001 Ha.
- Untuk kebutuhan benih sekitar 400 juta selama tiga tahun tersebut, kemampuan penyediaan benih dan kebun benih terdaftar saat ini hanya tersedia sebanyak 22.933.953 batang per tahun (Ditjen Bun, 2025). Untuk memenuhi kekurangan benih tersebut, Kementerian Pertanian telah melakukan perubahan aturan tentang perbenihan kakao dengan menginvertarisasi kebun-kebun produksi yang dapat digunakan sebagai sumber benih dan entres, dengan menerbitkan Keputusan menteri Pertanian no. 49 tahun 2025.
- Atas terselenggaranya peringatan HKI 2025 ini, kami mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada semua pihak yang menyukseskan penyelenggaraan HKI, khususnya kepada Bapak Menko Bidang Pangan dan para narasumber talkshow.






